Apa itu Google Project Soli? Chip pada Pixel 4 dan smartphone lainnya?

Google di tahun 2019 telah merilis smartphone andalannya Google Pixel 4 dan Pixel 4 XL yang telah PopTech ID (populer teknologi) ulas sebelumnya.

Orang-orang mulai ingin mencari berbagai spesifikasi dan fitur untuk smartphone tersebut. Dan, diantara fitur Google Pixel 4 dan Pixel 4 XL yang setidaknya perlu anda ketahui adalah dengan chip Soli.

Tentu ini menjadi suatu pertanyaan untuk pengguna, apa itu Chip Soli yang terdapat pada Smartphone andalan google tersebut.

Jangan Khawatir! Di artikel berikut kami akan mengulas lebih jauh tentang project soli.

Lihat: 5 Dasar Pendukung Jaringan 5G - Indonesia Kapan?

Apa itu chip Soli?

Project Soli telah digagas oleh Google sejak beberapa tahun yang lalu, singkatnya bahwa chip Soli adalah bagian dari Project Soli, yang menggunakan radar untuk memungkinkan berbagai jenis interaksi tanpa sentuhan.

Disini tangan manusia menjadi antarmuka yang membuat seseorang ingin menggunakannya tanpa menyentuh layar.

Proyek ini pertama kali dipresentasikan pada Konferensi Pengembang Google I/O yang merupakan pengembang perangkat lunak tahunan yang dilakukan Google pada tahun 2016 dan berasal dari grup ATAP (Advanced Technology and Projects).

ATAP adalah fasilitas penelitian dan pengembangan semi-rahasia dari Google yang bekerja dalam banyak hal dan juga memiliki beberapa proyek lain.

Meskipun demikian ATAP belum siap untuk tidak mengungkapkan rincian sebuah perangkat lunak sampai proyek mencapai tahap pengembangan.

Chip Soli menggabungkan seluruh rangkaian sensor dan antena ke dalam paket kompak (8 mm x 10 mm), yang membuatnya ideal untuk digunakan di berbagai perangkat bergerak dan perangkat yang dapat dipakai.

Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sistem navigasi yang dikontrol gerakan universal, yang akan memungkinkan pengguna untuk mengontrol perangkat mereka secara intuitif yaitu tanpa menyentuh layar.

Bagaimana Cara Kerja Chip Soli?

Chip Soli menggunakan teknologi sensor Soli, yang bekerja dengan memancarkan gelombang elektromagnetik dalam sinar lebar.

Sehingga benda-benda bagian dari blok menghamburkan energi dan memantulkannya kembali ke arah antena radar.

Beberapa sifat block yang kami maksud seperti energi, waktu tunda, dan pergeseran frekuensi menangkap informasi tentang karakteristik objek dan dinamika seperti ukuran, bentuk, orientasi, bahan, jarak, dan kecepatan.

Setelah pengguna mengekspresikan gerakan jari dan tangan mereka untuk mensimulasikan gerakan dinamis, paradigma penginderaan radar muncul di gambar untuk melacak dan mengenali gerakan itu.

Paradigma penginderaan radar ini telah dikembangkan oleh kelompok dan mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan algoritma yang dirancang khusus.

Kelompok itu mengatakan prinsip-prinsip penginderaan dasar mereka bergantung pada resolusi gerak dengan mengekstraksi perubahan halus pada sinyal yang diterima dari waktu ke waktu.

Yang pada gilirannya memungkinkan untuk membedakan gerakan jari yang kompleks dan mengubah bentuk tangan dalam bidangnya.

Lihat: 7 Teknologi Masa Depan yang Mustahil untuk Diterapkan

Gerakan seperti apa yang bisa Anda digunakan?

Pada umumnya interaksi Soli didasarkan pada konsep Alat Virtual, yang pada dasarnya adalah gerakan yang meniru interaksi yang digunakan untuk tujuan tertentu.

Untuk menunjukkan ada beberapa Virtual Tool Gestures (gerakan alat virtual) dasar, yang memberikan wawasan tentang kemungkinan yang ditawarkan teknologi.

Beberapa gerakan ini diantaranya adalah:

• Mengetuk jari bersama untuk mensimulasikan tombol atau untuk menekan tombol.
• Menggosok ibu jari ke jari telunjuk untuk memutar tombol
• Seret ibu jari di jari untuk mensimulasikan gerakan slider (berhenti)

Aplikasi Dari Project Soli?

Seperti yang telah kami sebutkan bahwa Chip Soli dapat tertanam pada perangkat yang lainnya mulai dari ponsel, komputer, mobil dan termasuk juga IoT.

Kasus penggunaan untuk chip Soli akan dimasukkan dalam perangkat IoT (Internet Of Things), yang akan memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan apa pun, tanpa harus menekan melalui layar yang berbeda.

Dikarenakan chip ini tidak memiliki bagian yang bergerak, juga tidak memiliki efek kondisi pencahayaan yang berbeda, sehingga chip dapat digunakan dalam berbagai perangkat untuk melakukan tugas yang paling sepele yang kemungkinannya tidak terbatas.

Lihat: Bagaimana Cara Internet Of Thing (IoT) Mengubah Industri?

Chip Soli di Smartphone Google Pixel 4.

Meskipun ini bukan pertama kalinya sebuah perusahaan atau para pengembang smartphone menunjukkan minatnya untuk memperkenalkan sistem navigasi berbasis gesture, tampaknya saat ini lebih menjanjikan daripada produk mereka sebelumnya.

Jika kita melihat kebelakang, dimana awal dimulainya fitur untuk sebuah smartphone, perusahaan seperti Samsung sudah melakukan pendekatan yang sama untuk sebuah sistem navigasi yang berbasis gesture pada smartphone mereka.

Namun, pada masa itu teknologi ini tidak berhasil dan hanya meninggalkan bekas, dimana ini menjadi menarik perhatian untuk dikembangkan dimasa yang akan datang.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini, Google diduga mengadopsi chip Soli pada smartphone andalannya yang dikeluarkan tahun ini yaitu Pixel 4, dimana semuanya terlihat jauh lebih meyakinkan para penggunanya.

Berdasarkan beberapa aplikasi yang diantisipasi, ada peluang bagus Google menerapkan teknologi untuk menawarkan satu ton fitur baru.

Fitur tersebut diantaranya peningkatan seperti sistem navigasi berbasis gesture, mekanisme otentikasi baru, peningkatan AR (Augmented Reality), dan banyak lagi yang lainnya.

Di artikel ini kami ingin memberikan pengetahuan lebih luas tentang Project Soli yang merupakan percobaan dari Google.

Beritahu kami penilaian dan pendapat anda tentang teknologi Chip Soli dari Google ini dibagian komentar yang tersedia di bawah, Bagikan artikel ini jika bermanfaat untuk anda, Terima Kasih.

Lihat: 7 Teknologi Trend Tahun 2019-2020 dan Manfaat Teknologi Untuk Membuat Pemasaran Lebih Mudah